Monday, 9 February 2009

Membiarkan Usus Pasien Menganga, Dokter AS Diadili


Pihak berwenang di Australia mengatakan, seorang dokter Amerika Serikat yang terkait dengan kematian sedikitnya 13 pasien di Australia mulai disidangkan minggu ini.

Jayant Patel, demikian nama dokter AS tersebut, dikenai 16 tuntutan, termasuk pembunuhan tak terencana, terkait dengan profesinya sebagai dokter bedah di sebuah rumah sakit pemerintah di timur Australia selama kurun waktu 2003-2005. Jika terbukti bersalah, Patel diancam hukuman penjara seumur hidup.  

Dokter berusia 58 tahun kelahiran India ini dituduh berulang kali gagal melakukan operasi dan lalai ketika bekerja di Rumah Sakit Bundaberg di kota Bundaberg, sebuah kota industri gula, sekitar 305 kilometer dari utara Brisbane, Queenslands.  

Hingga saat ini, Patel belum mengajukan surat pembelaan atau memberikan tanggapan mengenai tuduhan yang diarahkan kepadanya. Lebih dari 120 saksi dijadwalkan akan bersaksi pada persidangan Patel di Pengadilan Brisbane, di mana hakim akan memutuskan apakah jaksa penuntut umum memiliki cukup bukti untuk membawa kasus ini ke meja hijau. Proses persidangan diperkirakan akan memakan waktu setidaknya tiga pekan.  

Pemeriksaan pemerintah pada tahun 2005 menyimpulkan bahwa Patel setidaknya bertanggung jawab terhadap 13 kasus kematian akibat tingkat perawatan yang tidak memenuhi standar pada rumah sakit tersebut. Namun, dia belum secara formal dituntut atas kasus-kasus tersebut.  

Beberapa malapraktik tersebut, misalnya usus (intestines) seorang pasien wanita dibiarkan menganga akibat luka operasi. Lainnya, seorang wanita terpaksa menjalani operasi bedah ulang setelah mengalami masalah dengan usus besarnya setelah operasi hernia. Sementara itu, seorang pria akhirnya meregang nyawa setelah pembuluh darah besar yang menuju ke jantungnya dipotong pada saat menjalani operasi rutin.  

 Keluhan terhadap kompetensi Patel terjadi sejak awal tahun 1980 ketika dia melakukan praktik di New York. Pada tahun 1984, dia didenda oleh departemen kesehatan New York dan izinnya dicabut setelah gagal memeriksa pasien sebelum pembedahan.  

 Kemudian dia bekerja di RS Kaiser Permanente di portland , Oregon. Pada tahun 1998 setelah mempelajari 79 keluhan tentang Patel, RS Kaiser membatasi praktiknya, dan melarangnya melakukan bedah pankreas dan hati, serta mewajibkan pasiennya meminta second opinion sebelum menjalani pembedahan. Tidak lama berselang, Patel meninggalkan RS Kaiser pada tahun 2001 setelah badan pemeriksa medis Oregon menyimpulkan bahwa dirinya melakukan kelalaian yang berulang.  

 Lalu, Patel bekerja di Bundaberg pada tahun 2003, namun mengundurkan diri dua tahun berselang. Dokter ini pun kembali ke Amerika Serikat dengan tiket kelas bisnis yang ditanggung oleh departemen kesehatan Queensland setelah keluhan mengenai tindak-tanduknya mengemuka di parlemen negara bagian tersebut. Warga Portland ini kemudian diekstradisi ke Brisbane pada Juli 2008.

0 Malaikat: